Feeds:
Posts
Comments

Archive for January, 2010

Pendahuluan

J         Latar belakang/ sejarah Akuntansi

Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Sejarah perkembangan pemikiran akuntansi (accounting thought) dibagi dalam tiga periode: tahun 4000 SM – 1300 M; tahun 1300 – 1850 M, dan tahun 1850 M sampai sekarang. Masing-masing periode memberi kontribusi yang berarti bagi ilmu akuntansi. Pada periode pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping yang sangat sederhana, maksudnya hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang terjadi dalam dunia bisnis saat itu. Periode kedua merupakan penyempurnaan dari periode pertama, dikenal dengan masa lahirnya double-entry book keeping. Pada periode terakhir banyak sekali perkembangan pemikiran akuntansi yang bukanlagi sekedar masalah debit kiri – kredit kanan, tetapi sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak pada perubahan ilmu akuntansi modern (Basuki, 2000 : 173). Pengguna akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar memahami akuntansi sebagai 1) Alat hitung menghitung; 2) Sumber informasi dalam pengambilan keputusan; 3) Sampai ke pemikiran bagaimana akuntansi diterapkan sejalan dengan (atau sebagai bentuk pengamalan) ajaran agama. Bila dihubungkan dengan kelompok usaha kecil dan menengah tampaknya pemahaman terhadap akuntansi masih berada pada tataran pertama dan kedua yaitu sebagai alat hitung-menghitung dan sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan (Basuki, 2000 : 174). Informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh pengguna informasi untuk pengambilan keputusan (Nicholls dan Holmes, 1988 : 57), terutama oleh pelaku bisnis. Dimana informasi akuntansi diharapkan dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang bisa mengukur dan
mengkomunikasikan informasi keuangan tentang kegiatan ekonomi. Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan segala permasalahan yang dihadapi perusahaan. Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan keuangan berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi kebutuhan uang kas di masa yang akan datang. Dengan menyusun proyeksi tersebut secara tidak langsung akan mengurangi ketidakpastian, antara lain mengenai kebutuhan akan kas (Sutapa, Rusdi, dan Kiryanto, 2001 : 200).
Informasi akuntansi berhubungan dengan data akuntansi atas transaksi-transaksi keuangan dari suatu unit usaha, baik usaha jasa, dagang maupun manufaktur. Supaya informasi akuntansi dapat dimanfaatkan oleh manajer atau pemilik usaha, maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

Arus informasi akuntansi keuangan dari perusahaan kecil sangat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan usaha perusahaan, bagimana struktur modalnya, berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan pada
suatu periode tertentu.
Holmes dan Nicholls (1989) mengungkapkan bahwa informasi akuntansi yang banyak disiapkan dan digunakan perusahaan kecil dan menengah adalah informasi yang diharuskan menurut undang-undang atau peraturan (statutory). Selain itu, informasi akuntansi yang seharusnya dibutuhkan oleh manajemen perusahaan kecil dan menengah dalam pengggunaan informasi akuntansi sangat terbatas sekali. Philip (1977) mengungkapkan banyak kelemahan dalam praktik akuntansi pada perusahaan kecil. Kelemahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pendidikan dan overload standar akuntansi yang dijadikan pedoman dalam penyusunan pelaporan keuangan (William et.al, 1989; Knutson dan Henry, 1985; Nair dan Rittenberg, 1983; Wishon, 1985; Murray et al, 1983).

Isi

J          Definisi Akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

Akuntansi  juga bisa berarti pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah.  Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi seringkali diartikan sebagai “Bahasa Dunia Usaha/ The Language of Business”  karena akuntansi merupakan metode komunikasi yang dugunakan untuk menjelaskan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh perusahaan.

Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggung jawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa :

ü    Akuntansi adalah proses yang meliputi:

Pencatatan (recording)

Penggolongan (classifying)

Pengikhtisaran ( summarizing)

Penafsiran (interpreting)

ü    Data transaksi dinyatakan dalam satuan uang.

ü    Akuntansi jauh lebih luas dari tata buku (book keeping)

  1. Fungsi Akuntansi

Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer/ manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

  1. Prinsip-prinsip Akuntansi
    PAI 1974 ; PAI 1984 ; dan PSAK 1996

Basic concept and principles :

  1. Single entity
  2. Going concern
  3. Accounting period
  4. Monetary unit
  5. Concervatism
  6. Materiality
  7. Matching cost with revenue
  8. Reliability (neutral, verification, faithfullness)
  9. Relevan (feedback, timelines, predict value)

10.  Reliazation and exchanged price

11.  Comparability and consistence

12.  Full disclosure

  1. Siklus Akuntansi

BUKTI TRANSAKSI ==èJURNAL ==èBUKU BESAR ==èNERACA SALDO ==èJURNAL PENYESUAIAN==è LAPORAN  KEUANGAN ==èJURNAL PENUTUP

Siklus akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi.
b. Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian)
c. Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari jurnal

ke akun  Buku Besar.

d. Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo untuk mengecek          keseimbangan Buku Besar

e. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya pada Neraca Saldo.

f. Membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan memindah bukukan ayat-ayat penutup.

g. Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporaan Perubahan Modal dan Neraca.

  1. Manfaat akuntansi bagi perusahaan dilihat dari
  1. 1. Sisi Bisnis :

Dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat  . Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya  mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang diterima umum.

  1. 2. Sisi Pendidikan :

Para akuntan yang bertugas sebagai pengajar guna mengembangkan keterampilan di bidang akuntansi.

J         Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :

ü   Laporan neraca keuangan

ü  Laporan laba/rugi

ü  Laporan Perubahan Ekuitas

ü  Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa Laporan arus kas atau Laporan arus dana

ü  Catatan dan laporan keuangan perusahaan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah laporan aktiva, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Bisa saja memanfaatkan jasa laporan keuangan (jasa analisa keuangan / analisis keuangan) maupun akuntan publik. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca. Selain itu juga biasanya laporan keuangan juga berisi analisis keuangan / analisa keuangan selama setahun.

  1. Bentuk – bentuk Laporan Keuangan

1.   Neraca

Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di mana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut Balance Sheet. Neraca terdiri dari tiga bagian utama, yaitu aktiva, hutang dan modal.

ü  Aktiva
Dalam pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan (deffered charges) atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya (intangible assets) misalnya goodwill, hak patent, hak menerbitkan dan sebagainya.
Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Aktiva lancar adalah uang kas atau aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal). Yang termasuk aktiva lancar yaitu :
• Kas, atau uang tunai yang dapat digunkan untuk membiayai operasi perusahaan.
• Investasi Jangka Pendek (surat-surat berharga atau marketable securities) ; adalah

investasi yang sifatnya sementara (jangka pendek) dengan maksud untuk memanfaatkan      uang kas yang untuk sementara belum dibutuhkan dalam operasi.
• Piutang Wesel, adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam   suatu wesel atau perjanjian yang diatur dalam undang-undang.

  1. Hutang
    Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang dibedakan menjadi hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang.
    –Hutang lancar meliputi :
    • Hutang Dagang, adalah hutang yang timbul karena adanya pembelian barang dagangan secara kredit.
    • Hutang Wesel, adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis (yang diatur dengan UU) untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu di masa yang akan datang.
    • Hutang Pajak, baik pajak untuk perusahaan yang bersangkutan maupun pajak pendapatan karyawan yang belum disetorkan ke kas negara.
    • Biaya yang masih harus dibayar, adalah biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya.
    • Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo, adalah sebagian (seluruh) hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek, karena harus segera dilakukan pembayarannya.
    • Penghasilan yang diterima dimuka, adalah penerimaan uang untuk penjualan barang/ jasa yang belum direalisir.

–Hutang jangka panjang, adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca), yang meliputi :
• Hutang Obligasi
• Hutang Hipotik (hutang yang dijamin dengan aktiva tetap tertentu)
• Pinjaman jangka panjang yang lain.

3.     Modal

Merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.
Di dalam neraca sering muncul suatu klasifikasi dengan nama Reserve (cadangan) yang membingungkan pembaca.seharusnya cadangan ini diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi neraca yaitu : aktiva, hutang, dan milik sendiri (modal), sehingga cadangan pada prinsipnya juga terdiri dari 3 golongan yaitu :
1. Cadangan sebagai pengurang aktiva. Biasa dikenal dengan akumulasi penyusutan atau akumulasi depresiasi, sehingga dalam neraca nampak di sebelah debet mengurangi aktiva yang bersangkutan.
2. Cadangan sebagai hutang, misanya cadangan untuk pajak, merupakan suatu hutang yang dicatat sebagai cadangan. Ini tidak benar, seharusnya cadangan untuk pajak ini dimasukkan dalam hutang lancar, yaitu hutang pajak atau taksiran hutang pajak.
3. Cadangan yang merupakan surplus, yang benar-benar merupakan hak para pemilik perusahaan, misalnya ”cadangan untuk expansi” adalah merupakan pemisahan sebagian dari laba yang ditahan, dan dalam neraca masuk dalam klasifikasi modal.

  1. Isi Laporan Keuangan

ü  Neraca

ü  Laporan Laba Rugi

ü  Laporan Perubahan Ekuitas

ü  Laporan Arus Kas

ü  Catatan Atas Laporan Keuangan

  1. Tujuan Laporan Keuangan

I.     Kegunaan Adanya Rumusan Tujuan Laporan Keuangan
– Pembahasan
– Keputusan ekonomi, alokasi kekayaan
– Tujuan, standar, dan praktek, dan hubungannya
– Kritik terhadap akutansi sekarang
II.    Pemakai, Tujuan Pemakai Laporan dan Informasi yang Dibutuhkan
– Komponen Keputusan Ekonomi
– Kesamaan Informasi yang dibutuhkan pemakai laporan
– Keputusan kredit
– Keputusan Investasi
III.  Tujuan Utama Perusahaan dan Kemampuan Mendapatkan Laba
– Pengukuran prestasi perusahaan berdasarkan tujuannya
– Peranan akutansi
– Akutansi dan laba ekonomi
– Kemampuan mendapatkan laba
IV.  Pertanggungjawaban dan Laporan Keuangan
V.   Laporan Keuangan:  Pelaporan Pencapain Tujuan Perusahaan
– Indikator sukses dalam mencapai tujuan perusahaan
– Siklus perolehan laba
– Penggolongan siklus Perolehan laba
– Kegunaan penggolongan siklus perolehan laba
– Mengukur kemajuan kearah siklus laba yang sempurna
– Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
– Laba dan laporan keuangan
– Pelaporan keberhasilan dalam memcapai tujuan sifat informasi
– Laporan posisi keuangan
– Laporan laba
– Laporan kegiatan keuangan
– Sifat yang menguntungkan dari laporan keuangan
– Penyampaian data dalam angka tunggal dan angka relatif
VI.  Laporan Keuangan:Biaya Historis dan Pertimbangan Nilai
VII.  Proses Peramalan dan Kaitannya dengan Tujuan Laporan Keuangan
– Laporan Keuangan Konvensional dan Pertimbangan tentang masa depan
– Informasi yang berguna untuk meniali masa depan
– Ramalan keuangan akurasi dan kegunaanya
– Pelaporan Lamaran atau proyeksi

VIII.  T ujuan Laporan Keuangan untuk Lembaga Pemerintah dan Lembaga yang tidak  Mencari Laba
– Pengambilan keputusan dalam lembaga pemerintah dan organisasi nirlaba
– Tujuan laporan keuangan untuk organisasi nirlaba
IX.   Hubungan Antara Tujuan Perusahaan dengan Tujuan Sosial
– Interaksi langsung atau reciprical
– Interaksi tidak langsung atau nonreciprocal
– Pengukuran dan pelaporan interaksi sosial dalam laporan keuangan

X.   Sifat Kualitatif dari Laporan
– Relevan dan materialitas
– Formal dan substansi
– Tingkat kepercayaan
– Dapat diperbandingkan
– Konsistensi
– Dapat dipahami

  1. Manfaat Laporan Keuangan

1. Bagi Perusahaan

  • Bukti pertanggung jawaban bagi pemilik perusahaan atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk mengelola perusahaan.
  • Alat evaluasi pelaksanaan kegiatan perusahaan baik secara keseluruhan ataupun secara individu yang diserahi wewenang dan tanggung jawab.
  • Alat untuk mengukur tingkat biaya dari kegiatan perusahaan.
  • Dasar dan bahan pertimbangan dalam menetapkan kegiatan dimasa mendatang.
  • Mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan.
  • Alat untuk menilai hasil yang dicapai pimpinan perusahaan.
  • Dasar penentuan tafsiran keuntungan yang akan diterima dimasa mendatang serta perkembangan saham yang dimiliki
  1. 2. Bagi rumah tangga

Salah satu manfaat dari mempunyai neraca keuangan sendiri ini adalah:

  • Kemudahan dalam mengisi SPT setiap tahunnya. Dan ketika kita punya neraca satu tahun, ini bisa dijadikan template untuk tahun-tahun berikutnya, sehingga ketika datang bulan Maret, kita dengan cepat bisa menentukan kewajiban pajak kita kepada negara. Yang sulit adalah memulainya.
  • Disamping itu, yang lebih penting lagi, neraca bisa menjadi basis bagi Anda dalam menghitung jumlah zakat maal yang harus dibayar. Dari tabel diatas, jelas orang tersebut – fiktif tentunya, sudah wajib zakat; dan berdasarkan net worth-nya, kewajiban zakatnya lebih kurang Rp. 13,425,000 per tahun. Angka ini diperoleh dari perhitungan 2,5% dari nilai net worth.
  • Namun harus diperhatikan, untuk perhiasan atau harta yang sifatnya idle, seperti emas atau barang antik, sebagian ulama mengharuskan pembayaran zakat yang lebih besar (5-10%).
  • Kegunaan lain dari neraca adalah sebagai alat kontrol bagi kita dalam menentukan kemampuan going concern kita untuk tahun-tahun berikutnya. Neraca yang defisit (net worth nya minus) menyiratkan perlunya pemangkasan kewajiban, mengurangi hutang dan langkah-langkah penghematan lainnya.
  • Disisi lain, defisit juga bisa ditutupi dengan meningkatkan aset (mencari pendapatan tambahan) atau konversi aset tetap menjadi cash – guna membayar hutang-hutang yang ada, dst.
  • Sementara, kalau neraca kita, langkah lanjutnya lebih kepada memanfaatkan kelebihan tersebut untuk keperluan ibadah (haji, perbanyak infaq), membuka usaha, dan sebagainya.

Read Full Post »

Franchise Indonesia dimulai dengan masuknya brand-brand franchise Asing seperti KFC, McDonalds, Burger King dan Wendys. Dari sanalah kemudian proses benchmarking terjadi. Franchise-franchise lokal timbul dan tumbuh hingga kini mengalami kejayaan.

Pesatnya pertumbuhan franchise di Indonesia kini ternyata mempunyai sejarah yang cukup panjang dan berliku. Dalam tulisan ini kami mencoba untuk mengangkat sebuah proses bagaimana franchise Indonesia dikembangkan dan juga bagaimana Asosiasi di Indonesia terbentuk.
Berawal dari sebuah pemikiran bahwa sistem franchise terbukti sukses memacu perekonomian di banyak negara Maju seperti Amerika dan beberapa negara maju lainnya. Tidak hanya itu franchise juga mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi cukup banyak tenaga kerja.
Sejarah franchise di Indonesia berawal dari upaya pemerintah dalam hal ini Departemen Perdagangan RI. yang melihat sistem waralaba atau franchise sebagai suatu cara, usaha untuk menggiatkan perekonomian dan menciptakan lapangan pekerjaan. Maka dimulailah sebuah usaha untuk mendata usaha franchise yang ada di Indonesia dengan menggandeng International Labour Organization (ILO).
Untuk proses di lapangannya sendiri berupa pelaksanaan pengumpulan dan pengelolaan data-data dilaksanakan oleh LPPM (Lembaga Pengembangan dan Pendidikan Managemen dengan melakukan “Baseline Study.”
Sementara dari ILO sendiri mendatangkan seorang pakar franchise dari Amerika Mr. Martin Mendelsohn, untuk mempelajari, menganalisa situasi dan kondisi untuk merekomendasikan jalan/cara yang akan ditempuh. “Saya pertama kali datang ke Indonesia sekitar tahun 1999 atas permintaan dari ILO untuk memberikan saran kepada pemerintah tentang bagaimana mendorong pertumbuhan franchising dan membantu membentuk sebuah asosiasi franchise,” ujar orang yang sudah dua kali berkunjung ke Indonesia ini.
Sejak awal kunjungan kedatangan Martin begitu ia disapa, telah dilibatkan usaha-usaha swasta lokal dalam pertemuan-pertemuan koordinasi maupun dalam diskusi-diskusi bilateral untuk selalu melibatkan pihak swasta dalam mengembangkan usaha waralaba di Indonesia.

Asosiasi Franchise Indonesia (AFI)

Dari hasil pergumulan itu, antara Departemen Perdagangan, ILO dan Mr. Martin maka dipandang perlu untuk melahirkan sebuah “center.” Ketika itu dibentuklah Franchise Resource Center.

Franchise Resource Center (FRC) yang dibentuk ini bertugas untuk mewadahi franchise yang sudah ada dan membidani usaha-usaha untuk menjadi franchise. Hingga mensosialisasikan sistem dan mendorong pertumbuhan franchise di Indonesia.
FRC sendiri merupakan badan semi pemerintah dibawah naungan Deperdag dengan Sekretaris Jenderal Deperdag membentuk steering committee yang terdiri dari toko-toko franchise, bisnis dan pemerintah antara lain dari:
*Departemen Penerangan
*Departemen Tenaga Kerja
*Departemen Pariwisata *Kementerian Koperasi dan UKM.
Dan steering comittee yang merupakan board of director membawahi FRC yang dimaksud untuk membantu dan mendirikan perpustakaan dan dokumentasi.
*Mempromosikan pola franchise dan memasyarakatkan
*Mengadakan pelatihan dan konsultasi
*Memfasilitasi pendanaan usaha

Ditingkat propinsi atau daerah dibentuk pusat-pusat pilot yang merupakan duplikasi FRC dan semua unsur-unsur yang terkait diikutsertakan seperti:
*Lembaga pendidikan
*Institut pelatihan
*Konsultan-konsultan swasta
*Asosiasi franchise
*Asosiasi-asosiasi industri dan
*Perbankan

Dilandasi semangat kebersamaan dan kesadaran untuk meningkatkan kemampuan dan potensi waralaba di Indonesia dan agar dapat menjadi mitra pemerintah maupun sektor swasta lain, maka sejumlah waralba atau cikal bakal usaha waralaba; PT Trim Mustika CItra, Es Teler 77, Widyaloka, Nilasari dan Homes 21 pada tanggal 22 November 1991 bersepakat mendirikan satu-satunya wadah organisasi perusahaan di Indonesia, yaitu Asosiasi Franchise Indonesia (AFI)

Asosiasi Franchise Indonesia yang pendiriannya dibidani oleh FRC dan 5 perusahaan franhcise ketika itu, tujuannya adalah untuk:
*Menjadi wadah dari para pengusaha franchise maupun peminat.
*Melakukan kegiatan program public relation memperkenalkan AFI dengan pola franchisenya.
*Menjadi sumber informasi dan data-data mengenai franchise sehingga dapat bermanfaat bagi   masyarakat dan peminat.
*Menjadi mitra bagi pemerintah dalam pembinaan usaha franchise.
*Mengadakan kegiatan pembinaan, pelatihan dan konsultasi.
*Mengadakan diskusi, seminar, workshop dan eksebisi mengenai franchise sehingga lebih dikenal masyarakat.

Untuk seluruh kegiatan ini memang diperlukan organisasi dan pendanaan yang diharapkan dapat ditangani dalam 3 tahun pertama oleh pemerintah dalam hal ini, Deperdag dan kemudian setelah bisa mandiri dilepas menjadi asosiasi yang kokoh. Memang masih banyak hal-hal lain yang perlu diantisipasi dan dikerjakan disamping yang telah disebutkan diatas. (Sumber lapiran AFI)

Apa itu franchise?

Kata tanya yang akan muncul bagi kita yangt baru mengenal atau bahkan mendengarnya. Terlebih Franchise di Indonesia baru mengalami perkembangan yang cukup membanggakan baru pada awal tahun 2004-an.
Walau memang kalau kita menilik sejarah franchise di Indonesia sudah dirintis sejak 17 tahun silam tepatnya 22 November 1991, ditandai dengan didirikan sebuah Asosiasi Franchise Indonesia, wadah bagi para pengusaha franchise. Kembali ke apa itu franchise, di Indonesia franchise telah memiliki padanan kata yaitu waralaba. Konon ada yang mengartikan, waralaba berasal dari gabungan kata “wara-wiri” yang berarti bola balik dan “laba” keuntungan. Jadi waralaba berarti keuntungan yang banyak.

Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia waralaba (franchise) berarti kerja sama dalam bidang usaha dengan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan; hak kelola dan hak pemasaran. Adapun para pelaku dalam bisnis ini disebut pewaralaba (franchisor) orang yang memberi waralaba; orang yg memiliki waralaba, dan terwaralaba (Franchisee) sudah menerima waralaba atau diberi waralaba. Dan proses dari waralaba itu sendiri pewaralabaan (franchising)n proses, cara, perbuatan memberi waralaba.
Nah, untuk mengetahui ihwal franchise (waralaba) atau franchising (proses pewaralabaan) lebih jauh. Karena mungkin diantara kita ada yang baru mendengar atau berkenalan dengan franchise, atau Anda yang punya rencana untuk membeli franchise, atau Anda yang sudah mempunyai franchise dan mau menyegarkan kembali tentang apa itu franchise, berikut sekilas uraiannya. Semoga dapat informasi berguna.

Franchising adalah sebuah cara dalam pendistribusian produk atau jasa. Paling sedikit ada 2 pihak yang terlibat dalam system franchise. Satu, franchisor, orang yang meminjamkan system bisnis atau nama dagangnya. Dan kedua, franchisee, orang yang membayar initial fee dan royalty fee sebagai konpensasi dari penggunaan nama dan system bisnis yang dimiliki franchisor. Kerapkali, franchisor akan memberikan full training dan support kepada franchisee-nya dengan sebaik-baiknya.

Hal ini tidak jauh beda dengan apa dikatakan oleh Mr. Martin Mendelsonh, Pakar Franchise Amerika yang pernah berkunjung ke Indonesia, Franchise Format Bisnis adalah modal ijin dari satu orang pemilik bisnis (franchisor) kepada orang lain penerima hak bisnis (franchisee), untuk mengadakan bisnis dibawah nama dagang franchisor.

Dengan memberikan seluruh elemen yang dibutuhkan orang belum terlatih dalam berbisnis untuk mampu menjalankan bisnis yang dikembangkan/dibangun oleh franchisor dibawah brand miliknya, dan setelah ditraining untuk menjalankanya berdasarkan pada basis yang ditentukan sebelumnya dengan pendampingan yang berkelanjutan.

Sejarah Franchise di Dunia

Kata “franchise” berasal dari bahasa Peransis kuno, yang berarti keistimewaan atau kemerdekaan. Ada banyak versi cerita mengenai bagaimana franchise dimulai. Cerita yang pertama adalah mengenai negera bagian yang berusaha dalam mengumpulkan pajak, pemerintah akan memilih orang tertentu untuk mengumpulkan bayaran dalam area geografis yang diberi. “Kolektor-kolektor” ini menyimpan sebagian bayaran yang mereka kumpulkan dan kemudian mereka serahkan kepada Paus.

Yang lain bercerita franchising mulai ketika kerajaan lokal memberikan hak istimewa untuk mengadakan pekan raya dan kegiatan perdagangan secara bebas. Pada dasarnya, ini adalah dukungan monopoli atas usaha komersial. Praktek semacam ini terjadi sepanjang pertengahan dan akhirnya menjadi bagian dari European Common Law. Franchising terus terjadi sepanjang sejarah.
Di 1840-an, para pembuat bir Jerman memberi hak eksklusif kepada kedai tertentu untuk menjual bir buatan mereka. Lalu, pada 1851, perusahaan mesin jahit Singer memberi peragenan/perwakilan terbatas untuk mesin jahit terkenal mereka. Format, bahasa, dan perjanjian kontrak dari perusahaan mesin jahit Singer inilah yang masih dipakai sebagai model dokumen sampai hari ini.

Pertumbuhan dan keberhasilan yang dinikmati oleh mereka yang terlibat dalam franchise.
Sales yang dihasilkan dari waralaba/franchise nilainya mencapai lebih dari 40% dari hasil seluruh penjualan perusahaan-perusahaan di Amerika. Ada lebih dari 1.500 perusahaan waralaba yang beroperasi secara domestik melalui lebih dari 320.000 unit ritel. Ini membuat penjualan ritel tahunan mencapai lebih dari $1 trilyun across 75 industri yang menggunakan franchise sebagai sebuah cara ekspansi bisnis dan sebagai model distribusi produk.

Laju pertumbuhan industri waralaba ini didorong oleh sales franchise baru dan sales ritel di tingkat lokal. Sejarah menunjukan bahwa, industri telah memberikan pertambahan angka pertumbuhan yang signifikan. Kecenderung/trend dalam angka laju pertumbuhan masih terus dan diharapkan bertambah seiring waktu.

Analis industri menaksir bahwa franchise mempekerjakan lebih dari 8 juta orang dan bahwa tiap 8 menit ada franchise baru yang buka di berbagai tempat di Amerika. Juga, sekitar 1 dari tiap-tiap 12 perusahaan ritel adalah perusahaan yang diwaralabakan.
(Dikutip dari data statistik Asosiasi Franchise Internasional)

Burger, burger, burger…bukanlah satu-satunya konsep franchise yang ada!
Ketika orang mendengar franchise, maka yang ada dibenak mereka adalah hamburger, gorengan, dan kapal selam. Kenyataannya ialah bahwa hampir setiap bisnis mulai dari perusahaan pelayaran golf sampai perusahaan pembersihan rumah dan dari toko es krim buatan sendiri sampai perusahaan pos bisa jadi franchise.

Gunakanlah media baik elektronik maupun cetak, seperti Majalah Info Franchise, atau konsultan franchise untuk mengenali mana bisnis-bisnis yang sesuai dengan kebutuha Anda. Ada banyak pilihan untuk berinvestasi, mulai dari model perusahaan ritel yang klasik sampai yang dikerjakan di rumah, peluang usaha part-time. Bisnis mana yang tidak cocok untuk difranchisekan? Sangat sedikit! Ada lebih dari 75 industri yang bisa difranchisekan. Mulai dari makanan cepat saji sampai periklanan dan dari perusahaan papan tanda sampai hotel.

Mengapa membeli franchise?

Apakah yang mereka bisa tawarkan adalah apa yang bisnis konvensional tidak bisa tawarkan untuk Anda? Dengan membeli franchise berarti Anda sedang berkongsi dalam model bisnis yang berjalan dengan baik dan terbukti. Ada laju kegagalan yang lebih rendah secara signifikan untuk para franchisee daripada entrepreneurs dengan konsep bisnis konvensional. Hampir 80% dari bisnis (konvensional, Red.) baru yang gagal dalam setiap tahun, tetapi dengan franchise anda akan terlibat dalam sebuah konsep bisnis yang terbukti dan berhasil. Lebih dari itu, ada banyak keuntungan dalam franchise karena barang/servis yang mereka jual telah punya nama dan reputasi dibaliknya.

Bagaimana franchisor mendapatkan uang?
Biasanya, franchisor menjual hak franchise dengan harga awal yang biasa disebut dengan istilah “franchise fee”. Biasanya Franchisor tidak mengambil keuntungan dari franchise fee ini, karena pada kenyataan biaya ini dipergunakan untuk mengganti segala biaya yang digunakan untuk men-set up dan memulai bisnis Anda, mulai dari periklanan sampai latihan. Biaya ini juga berkaitan dengan proses pembukaan sebuah unit franchise di pasar lokalnya. Ketika Anda sudah berada dalam bisnis, baru franchisor akan menerima bayaran secara terus-menerus, seperti biaya royalti, yang diambil sebagai persentase penjualan. Ada juga franchisor yang mendapat keuntungan dari penjualan supplay produk dan servis kepada franchisee mereka.
Mengapa para franchisee mempunyai laju keberhasilan yang tinggi?

Franchise adalah sebuah sistem yang memberikan formula atau metode bisnis yang sukses. Karena, semua strategi operasional sudah tersistemkan dan dibuat optimal sejak saat perusahaan itu diwaralabakan dan perusahaan dapat membantu para franchisee-nya atas segala tantangan yang terjadi.

Perusahaan yang gagal biasanya terjadi disebabkan oleh kekurangan manajemen skill. Dengan kerja keras, anda dan franchisor anda akan dapat menghindari dan mengatasi segala masalah yang terjadi. Dalam survei dikatakan, sembilan dari sepuluh pemilik waralaba mengatakan bahwa bisnis mereka sukses.

Berikut ini adalah salah satu contoh franchise di Indonesia :

Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Food Business Bernuansa Islam

Menapaki perjalanan usaha usaha Rumah Makan sejak didirikan tahun 1991, hingga sekarang membuat kami semakin yakin betapa sayangya Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya.

Keyakinan itu mendorong kami menjalankan usaha Rumah Makan Wong Solo bernuansa Islam, menetapkan landasan filosofinya Al-Qur’an surat Ash-Shaff 10-11, dengan motto ” Ayam Bakar Wong Solo halalan Tayyiban”.
Rumah Makan Wong Solo sendiri pertama berdiri tahun 1991 di Medan dengan hanya bermodalkan uang Rp 2.500.000,-. Namun dengan kesungguhan dalam menjalankan usaha serta berpijak pada nilai-nilai keislaman R.M. Wong Solo saat ini telah berkembang menjadi 16 outlet. Cabang-cabang tersebut antara lain adalah Medan, Banda Aceh, PAdang, Solo, Bali, Pekanbaru, Surabaya, Semarang, Malang, Yogyalarta, Kebon Jeruk, Kalimalang, Bintaro, muntilan dan segera dibuka Cibubur, Bogor dan Bandung
Disamping sistem Total Service, Ayam Bakar Wong solo telah memiliki standarisasi bumbu, hingga kesamaan rasa di antara outlet bisa terjaga mutunya. Maka Ayam Bakar Wong Solo dapat dimiliki oleh setiap orang dengan sistem waralaba (franchise) yang syarat-syaratnya telah ditetapkan oleh sistem manajemen Ayam Bakar Wong Solo. Ditargetkan tahun 2005 gerai ayam bakar Wong Solo telah ada di kota-kota propinsi di seluruh Indonesia, dan negara-negara ASEAN pada tahap selanjutnya. Usaha tersebut tidak terlepas dari dukungan penuh dari PT. Sarana Sumut Ventura baik material maupun manajemen.

Ayam Bakar Wong Solo adalah rumah makan, artinya Ayam Bakar Wong Solo adalah tempat makan dan minum. Pelanggan juga dapat membuat variasi sendiri menu-menu baik lauk, sayur maupun minuman yang ada. Variasi atau silang tersebut antara lain Ayam Bakar/goreng. Aneka Ikan Bakar/goreng, Sate Udang, Sate Cumi, Sate Ayam, Sate Kambing, Ikan Goreng Tepung, Aneka sayur, Aneka balado/sambal, bahkan Chinese Food seperti saos tomat, saos tauco, saos tiram, steam (kukus), asam manis, cah kailan/brokoli menambah aneka rasa. Dengan variasi tersebut pelanggan justru akan lebih kerasan menikmati hidangan yang disajikan oleh Ayam Bakar Wong Solo.

Pelanggan dapat hadir setiap hari dalam satu bulan tanpa harus mengulang menu yang pernah dinikmatinya. Lebih kurang lima puluh (50) menu Ayam Bakar Wong Solo tersebut memiliki cita rasa yang khas, artinya, walaupun nama menu-menu Ayam Bakar Wong Solo diambil dari menu-menu populer yang sudah ada sebelumnya, akan tetapi cita rasanya pasti akan beda. Perbedaan itu justru membuat + 50 menu tersebut bukan hanya sebagai pendamping dari menu Ayam Bakar, tetapi juga menjadi menu yang menjadi idola dari masing-masing pelanggan.

Naluri memasak yang kami miliki sejak kecil, dikarenakan kami tumbuh di lingkungan keluarga yang memiliki usaha rumah makan dimana usaha tersebut merupakan usaha turun temurun. Bermodalkan naluri tersebut kami merancang sendiri menu-menunya dan bukan belajar dari buku, juru masak atau orang lain. Disamping itu, nilai lebih Ayam Bakar Wong Solo adalah Halalan Thayyiban, halal artinya produk-produk yang disajikan berasal dari bahan-bahan yang adalah halal dan diproses dengan memperhatikan khukum-hukum Allah. Thayyiban (baik) artinya menu-menu yang disajikan berasal dari bahan-bahan yang segar (fresh) dan memiliki nilai gizi yang tinggi, disamping itu Zakat 2,5% dari hasil usaha digunakan untuk hal-hal kemaslahatan.

02 Juni 2003 , 23:47 WIB
SEKILAS PERJALANAN HIDUP DAN USAHA PUSPO WARDOYO

  1. A. Disiplin dan kerja keras ditanamkan orang tua sejak kecil

    Kebanyakan orang tua kita (termasuk orang tua saya) selalu mempunyai cita-cita agar anak-anaknya kelak menjadi pegawai negeri, tentara, polisi, dokter atau insinyur yang nanti bisa bekerja di perusahaan-perusahaan besar. Kalau disurvey sekarang pun, saya yakin apabila para orang tua ditanya pasti mendambakan pekerjaan yang seperti di atas. Jarang sekali ataupun bahkan tidak ada yang mempunyai cita-cita jadi pengusaha. Memang tidak mutlak salah, pilihan orang tua kita itu, tetapi harusnya proporsi agar anaknya menjadi pengusaha makin lama harus semakin besar dan nantinya bisa dominan. Kalau hal ini terjadi saya yakin bangsa ini akan menjadi kuat secara ekonomi.
    (Alm) orang tua saya dulu mempunyai profesi sebagai pedagang daging ayam di pasar ( pagi), sedangkan siang sampai malam membuka warung ayam untuk mahasiswa (kebetulan rumah dekat kampus UNS Solo). Dengan menjual berbagai menu siap saji seperti ayam goreng, ayam bakar, garang asem ayam dan masakan ayam lainnya warung orang tua sangat banyak pengunjungnya dan menjadi idola di kalangan mahasiswa dan juga masyarakat setempat, karena cita rasanya beda dengan yang lain dan harganya murah. Dari hasil jualan tersebut alhamdulillah kami 8 bersaudara dapat sekolah semua sampai tamat SMU dan 4 orang tamat perguruan tinggi termasuk saya. Suatu prestasi yang menurut saya patut diacungi jempol. Tetapi apa yang menjadi cita-cita orang tua kami, tidak lain agar anak-anaknya menjadi pegawai negeri. Dan salah satunya saya menjadi guru SMU.
    Itulah realitas yang umum terdapat di masyarakat. Kalau dipikir mengapa kami tidak disuruh untuk membesarkan warung ayam menjadi bisnis Rumah Makan yang profesional ? Tetapi itulah sebuah jalan kehidupan saya. Dan kasus seperti ini saya yakin banyak sekali.
    Menyembelih sampai membersihkan ayam untuk dimasak, menjadi aktivitas sehari-hari mulai saya berumur 13 tahun. Pagi-pagi selesai shubuh saya sudah berkecimpung dengan ayam, setelah selesai semua baru bisa berangkat ke sekolah. Tidak itu saja, setelah pulang sekolah sampai larut malam,saya selalu terlibat membantu warung ayam orang tua. Dan hal itu terus saya lakukan sampai tamat kuliah. Kadang-kadang memang ada rasa iri melihat kawan-kawan yang mempunyai banyak waktu untuk bermain. Akhirnya apa yang dicontohkan orang tua mengenai kedispilinan dan kerja keras sangat bermanfaat dalam membentuk jiwa wirausaha saya dan hasilnya dapat saya rasakan. Saya memang tidak sendiri, tetapi seluruh anggota keluarga juga turut membantunya.
    Rumah selain untuk tempat tinggal juga dipakai untuk berjualan. Hal ini berakibat saya mempunyai banyak kawan dan kenalan. Karena banyak tamu yang makan dan menjadi pelanggan tetap kami. Pengalaman interaksi saya dengan pelanggan-pelanggan warung kami waktu itu juga sangat membantu di dalam membentuk jiwa saya ( public relation).
    Kemudian saya menjadi guru bidang studi pendidikan seni di SMU Negeri I Blabak Muntilan. Apa yang menjadi cita-cita orang tua saya terkabulkan. Menjadi Guru SMU awalnya memang senang, dapat gaji tetap, bisa beli apa-apa yang saya butuhkan waktu itu, dan dihormati murid-murid merupakan suatu kebanggan tersendiri. Mengajar selama tiga tahun bukan menambah kecintaan saya pada dunia pendidikan (guru). Hati kecil mulai gelisah, kok rasanya mulai tidak cocok dengan panggilan jiwa saya, dan itu terus menghantui jiwa saya. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan saya keluar dari pegawai negeri (PNS). Ada dua alasan mendasar mengapa saya keluar, yaitu :
    – Saya memang kurang berbakat menjalani profesi sebagai guru, tidak bisa mengembangkan diri dan rasanya kurang merdeka, semua sudah ada aturan baku, saya tidak bisa menciptakan hal-hal baru, sehingga saya rasa kurang optimal bekerja.
    – Saya juga merasakan dari penghasilan (gaji) tidak dapat mencukupi biaya hidup keluarga dan sifatnya statis.
    Dan akhirnya saya kembali ke kota kelahiran saya.

    B. Hijrah membawa berkah

“ Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak, Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya , kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ketempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya disisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (An-Nisaa : 100)

Setelah keluar dari PNS saya balik ke kampung halaman saya di Solo. Banyak saudara dan kawan bingung melihat saya pulang kampung dan membuka Ayam Goreng kaki lima di Kleco Solo, bahkan tidak sedikit yang berolok. Dengan kesabaran dan ketabahan, serta dibantu oleh 2 orang saya menekuni usaha ini. Sedikit demi sedikit usaha saya berkembang. Usaha saya ini termasuk perintis atau pionir kaki lima lesehan di kota Solo ( 1986). Dan sekarang sudah tak terhitung lagi warung lesehan seperti yang saya rintis ini.
Suatu hari datang kawan saya, seorang penjual bakso di Medan (saat itu pulang ke Solo) menyampaikan bahwa prospek bisnis rumah makan di Medan sangat bagus. Dengan enteng dia mengatakan bahwa Medan itu tidak jauh, lebih dekat dibandingkan Semarang, perjalanan hanya 3,5 jam saja, demikian dia memotivasi saya. Peluang ini akhirnya saya ambil dengan segala resiko. Karena perhitungan saya kalau saya di Solo terus, rasanya sulit untuk berkembang dengan pesat, mengingat Solo waktu itu kotanya kecil (kurang hetereogen), persaingan sangat ketat, karena. sudah banyak Rumah Makan Ayam Goreng/Bakar yang sudah besar.
Akhirnya usaha yang ada diteruskan oleh kawan saya dan sampai sekarang menjadi Rumah Makan yang cukup terkenal di Solo ( tetapi perkembangannya tidak pesat). Dengan berbekal uang seadanya saya berangkat ke Medan. Karena modal tidak cukup, maka saya berusaha mencari modal di Jakarta. Saya memang berprinsip tidak mau meminta-minta kepada siapapun untuk mendapatkan modal dalam rangka mengembangkan bakat saya ini. Kebetulan suatu hari saya membaca pengumuman di suatu surat kabar bahwa ada lowongan menjadi GURU di Perguruan Wahidin Bagan siapi-api. Walaupun harus menjadi guru lagi tetapi saya sudah mempunyai target bahwa saya bekerja mencari modal untuk membiayai bakat saya. Akhirnya saya mendaftar dan diterima setelah melalui serangkaian test. Kemudian saya mengajar di perguruan Wahidin selama 2 tahun yaitu tahun 1989 – 1991. Di tempat kerja inilah saya mendapatkan satu istri Rini Purwanti, SE (alumnus FE UGM), yang merupakan teman seprofesi.
Dari hasil kerja selama dua tahun terkumpul uang sebesar Rp 2.400.000,-. Akhirnya kami putuskan untuk berangkat ke Medan. Dari uang tersebut sebagian kami gunakan untuk membeli sepeda motor, sebagian untuk kontrak rumah dan yang Rp 700.000,- ( tujuh ratus ribu rupiah ) kami gunakan untuk modal kerja jualan Ayam Bakar Kaki Lima, yaitu di Jl SMA 2 Padang Golf Polonia Medan.
Mengapa ayam bakar, Karena ini merupakan wasiat yang saya terima. Padahal sebelumnya saya jualan ayam goreng. Tiga hari sebelum ayah meninggal, ayah sempat berpesan kepada saya agar jualan ayam bakar, maka nanti insyaAllah sukses. Waktu itu kata-kata ayah saya, saya simpan saja. Kemudian baru saya ingat dan saya jalankan dan Alhamdulillah benar.
Walaupun sudah ada pengalaman, awal-awal usaha saya tidak langsung menuai hasil. Saat itu Ayam Bakar belum ada di Medan, dan sayalah yang pertama. Saya hanya jualan nasi dan ayam bakar, tidak ada menu lainnya. Setiap harinya hanya bisa menjual 3 – 4 ekor/hari. Saya tidak mempunyai karyawan, semua saya lakukan sendiri. Istri juga tidak terlibat, mungkin waktu itu masih malu. Hal ini berjalan sampai hampir satu tahun.  Sedangkan istri melamar dosen di Politeknik USU Medan, Alhamdulillah diterima. Melihat perkembangan yang kurang bagus, istri sering membujuk saya meminta untuk berhenti jualan (karena malu), menganggap pekerjaan ini remeh. Bukan itu saja, bahkan mertua saya pernah pesan kepada istri saya, agar saya bertobat berdagang dan menjadi guru kembali. Kendala juga sering melanda di dalam operasional usaha saya, suatu saat makanan yang sudah saya masak di rumah, tumpah di jalan karena jalanan licin sehabis hujan, sehingga terpaksa pulang dan masak lagi. Juga sering seharian hujan tidak berhenti, sehingga tidak ada tamu yang datang. Itu semua adalah cerita-cerita pahit yang justeru membuat cambuk pada diri saya untuk besungguh-sungguh dan memotivasi saya untuk membuktikan bahwa saya bisa menunjukkan keberhasilan. Dengan kesabaran dan ketaqwaan saya terus jualan dan terus meyakinkan istri bahwa usaha ini insya’Allah akan maju,
Pelan tapi pasti usaha yang saya rintis ini sudah mulai tampak kemajuannya. Sadar akan perkembangan ini saya tidak mampu lagi menanganinnya sendiri, akhirnya saya rekrut 2 karyawan untuk membantu, kebanyakan adalah tetangga saya ( sekitar rumah kontrakan saya). Walaupun sudah punya karyawan pekerjaan-pekerjaan utama tetap saya kerjakan sendiri, terutama menyangkut masakan karena saya harus menjaga kualitas (quality controll).
Sampai suatu saat, salah satu karyawati saya rumahnya akan disita oleh Rentenir, karena bapaknya tidak sanggup membayar. Dia menangis datang kepada saya untuk meminta bantuan untuk pinjam uang Rp 800.000,- . Selama dua tahun berjualan tabungan saya sebesar uang Rp 1.300.000,- di BRI. Setelah saya certikan kepada istri dan istri mengiyakan, mudah-mudahan ini perintah Allah, akhirnya saya kasihkan uang itu walaupun dengan berat hati rasanya. Dengan mohon ridha dari Allah, semoga ini menjadikan amal saya. Kadang kita harus berani berkorban untuk kemaslahatan. Merasa terima kasih, karyawati saya itu membawa seorang wartawan yang merupakan kawan suaminya. Akhirnya ditulislah sebuah profile “ Sarjana Buka Ayam Bakar Wong Solo .“ di koran Waspada Medan .
Alhamdulillah, Obrolan dengan si wartawan ternyata menjadi profile koran ini. Itu terjadi pada suatu hari tahun 1992. Keesokan hari atau setelah profile tersebut, ratusan konsumen mendatangi warung saya. Seratus potong ayam ludes terjual hari itu dan terus meningkat hingga 200 potong pada hari-hari berikutnya. Omzet juga ikut membubung menjadi sekitar Rp 350 ribu/hari. Momen ini sekaligus menyadarkan saya akan dua hal, yaitu :
– bahwa di dalam berjualan/berbisnis kita harus melakukan promosi dan publikasi serta membuat sensasi-sensasi sehinga nama kita bisa dikenal dimasyarakat
– Sisihkan sebagian uang kita atau keuntungan kita untuk orang lain yang membutuhkan. Saya selalu menyisihkan 10 % keuntungan untuk saya berikan kepada orang yang lebih susah daripada saya.

C. Goleko Jeneng dulu, Jenang Belakangan
Itu adalah pepatah jawa, jeneng artinya Nama, sedangkan Jenang (pulut/ketan) artinya uang/keuntungan/hasil. Jadi kalau kita mau sukses janganlah tergesa-gesa untuk menikmati hasilnya tapi lebih pada bangunlah nama/brand/merk terlebih dahulu. Kalau Nama/brand/merk kita sudah kuat maka jenang/uang/hasil akan mengikuti kita.
Bisnis rumah makan merupakan bisnis jasa, disamping kualitas makanan (cita rasa harus enak), beda dengan lainnya (diferensiasi), ada hal-hal penting yang harus diperhatikan yaitu, pelayanan, dan Value (nilai). Nama/brand sangat terkait dengan value. Value bisa di tafsirkan sebagai gengsi.
Awalnya tamu-tamu saya malu menyebut mereka makan di Wong Solo, tetapi sekarang banyak tamu bangga kalau mereka makan di Wong Solo. Kasus ini benar-benar terjadi. Dan ini berkaitan dengan gengsi tadi
Untuk membangun brand/nama ( image building) kita harus berani mengeluarkan biaya yang jumlahnya tidak kecil. Kasus seperti rumah makan yang konsumennya sifatnya masal (banyak) peran brand ini sangat besar, sehingga brand harus dibangun dan dijaga terus menerus.
Saya selalu membuat suasana rumah makan saya selalu tampak baru. Dengan pengecatan, renovasi di sana-sini, penambahan ornamen-ornamen sehingga tamu kalau datang akan senang. Orang lain kadang melihat hal ini adalah pemborosan, atau mutlak sebagai cost (biaya), tetapi saya melihat ini adalah investasi yang nantinya akan sangat mempengaruhi masa depan rumah makan saya. Ini salah satu cara saya menjaga gengsi tadi dan juga membangun image.
Saya selalu berusaha bagaimana membuat tamu saya kerasan dan mau kembali lagi. Saya selalu menempatkan diri sebagai abdi/pelayan dihadapan tamu. Saya memperlakukan pelanggan-pelanggan saya seperti saudara, saya berusaha untuk mengetahui nama-nama mereka sehingga hubungan dengan pelanggan terasa akrab, saya selalu berusaha mengetahui nama-nama pelanggan dengan cara pura-pura ada yang mencari walaupun salah, untuk kesempatan tanya nama, selanjutnya saya selalu menegur dan menyapa dengan nama agar merasa bangga diantara teman-temannya. Saya juga selalu bertanya apa keluahan-keluhannya selama ini. Masukan-masukan pelanggan juga saya perhatikan untuk terus memperbaiki pelayanan. Banyak tamu saya yang datang disamping makan tentunya, juga untuk bersilaturahmi dengan saya. Bahkan lucunya setelah makan pelanggan saya mengucapkan terima kasih kepada saya. Bahkan kalau mereka lama ( 1 minggu) tidak datang mereka minta ma’af dan dengan berbagai alasan seperti keluar kota, sedang sibuk atau alasan lainnya. Dan 75 % lebih pelanggan-pelanggan saya masih setia datang di outlet Wong Solo dimanapun berada sampai sekarang.
Sedikit-demi sedikit jumlah menu saya tambah sehingga lebih bervariasi sehingga tamu mempunyai banyak pilihan. Satu cacatan penting, sebelum menu ini saya tampilkan saya selalu melakukan uji coba berkali-kali sampai mendapatkan rasa yang benar-benar cocok, baru menu itu saya tampilkan, sehingga saya sangat hati-hati dalam hal ini. Untuk penampilan karyawan sedikit demi sedikit juga saya perbaiki, yang sebelumnya tidak pakai seragam, sekarang memakai seragam sehingga penampilan lebih bagus. Semua usaha-usaha di atas ujung-ujungnya adalah membangun image (citra).
Disamping usaha-usaha yang sifatnya internal, saya juga melakukan promosi secara tidak langsung/terselubung lewat tulisan-tulisan saya di koran seperti profil-profil bisnis. Dengan tulisan ini menurut saya lebih bagus, artinya lebih masuk ke dalam pikiran konsumen dari pada saya harus menawarkan diri secara vulgar misal, “ Datanglah ke Rumah Makan Saya, Yang Enak, Murah, Kualitas Bagus”. Saya paling tidak suka iklan seperti itu. Karena sangat subyektif sehingga pembaca pun kadang-kadang malas, dan itu sudah sangat biasa.
Menurut saya iklan yang paling efektif adalah dari mulut ke mulut Tetapi bagaimana dari mulut ke mulut ini kita masalkan melalui press release. Tetapi istilah mulut ke mulut ini dalam era sekarang perlu direkayasa, Artinya kadang kita perlu membuat suatu profil atau bahkan konflik-konflik (positif) dalam bentuk tulisan-tulisan di koran atau di media cetak lainnya bahkan media elektronik. Untuk itu kadang kita undang wartawan untuk membantu keperluan ini. Kalau sudah sekali muncul dengan bagus, nanti media-media lain pasti akan turut meliputnya. sehingga Dengan cara ini Image juga dengan cepat terbangun, dan masih banyak lagi.
Itu semua tentu butuh biaya yang tidak kecil, tapi kalau itu merupakan investasi jangka pajang, harus kita lakukan.

D. Filosofi Hidup dan Bisnis

E. Dipercaya Lembaga Keuangan
Usaha yang saya geluti terus berkembang dan berkembang dan akhirnya, pertengahan tahun 1993, BNI menawarkan bantuan pinjaman tanpa agunan (bantuan pegel kop/pengusaha golongan lemah dan koperasi). Sebesar Rp 2 juta. Tanpa saya mengajukan permohonan pinjaman sebab memang tak butuh. Namun, saya setuju dan menggunakannya untuk memperluas warung sekaligus mengganti kompor minyaknya dengan kompor gas yang lebih modern.
Penambahan fasilitas semakin membuat usaha terus berkembang dan akhirnya saya menjadi anak emas BNI, berbagai fasilitas ditawarkan dalam rangka pengembangan usaha saya tersebut.
Melihat prospek bisnis yang cukup bagus, pada tahun 1997, lembaga keuangan non bank, yaitu PT Sarana Sumut Ventura (PT SSUV), tertarik untuk membiayainya. Gayung bersambut, saya memang telah mempunyai niat untuk mengembangkan RM Ayam Bakar Wong Solo Go nasional. Bersama PT SSUV, RM Wong Solo mulai mengawali program Go Nasionalnya dengan membuka gerainya di Sumatera (Medan, Pekanbaru ), Jawa (Surabaya, Solo, Semarang, Ungaran, Yogyakarta, dan Malang). Sedangkan Bali bekerjasama dengan PT Sarana Bali Ventura ( PT SBV).
Memasuki tahun 2002 RM Wong Solo mulai memasuki Ibu kota Jakarta. “Kepung Jakarta” , menjadi tekad bulat untuk mengusai pasar ibu kota ( makanan tradisional). Beberapa investor perorangan mulai bergabung. Mereka mengadakan patungan dengan rekan/kawannya untuk membuka RM Wong Solo di Jakarta ( Kalimalang, Bintaro, Cibubur, Bogor, Fatmawati, Semanggi Pluit dan seterusnya)
Melihat perkembangan outlet-outlet di Jakarta yang cukup menjanjikan, lembaga keuangan PT Permodalan Nasional Madani Venture Capital,Bank BNI Syariah, Bank Muamalat tertarik untuk membiayai pengembangan RM Wong Solo dalam rangka Go Nasional dan internasional.

Dari perkembangan itu, satu hal yang harus saya jaga adalah amanah orang yang percaya kepada saya. Saya selalu berusaha untuk membayar tepat waktu kemudian menggunakannya sesuai dengan rencana atau proposal. Usaha kita harus berprospek, Kalau prospek modal tidak perlu kita cari tetapi akan datang dengan sendirinya

F. Perkembangan usaha

Sampai saat ini RM Wong Solo telah memiliki 27 outlet yang tersebar di kota-kota besar di Sumatera, Jawa, dan Bali. RM Wong Solo masih tetap memfokuskan usahanya di bidang restoran, belum ada niat untuk diversifikasi usaha.
Di tahun 2002 ini RM Wong Solo telah membuka gerainya di Kota Jakarta tepatnya pada tanggal 24 Januari 2002, tepatnya di Jl Meruya hilir 36 Kebon Jeruk Jakarta Barat. Alhamdulillah, kehadiran RM Wong Solo di ibu kota jakarta ini mendapat sambutan yang cukup bagus. Hal ini dapat dilihat mulai pembukaan sampai saat ini, banyak tamu rela antri menunggu tempat duduk yang kosong untuk menikmati menu-menu RM Wong Solo, terutama hari sabtu, minggu, dan hari-hari libur nasional.
Melihat perkembangan yang cukup bagus tersebut maka wong solo menambah outletnya yang ke dua di Jakarta yaitu, di Jl Kalimalang Kav DKI A-2 no 8/9 pondok kelapa Jakarta Timur pada tanggal 7 Maret 2002, Serta outletnya yang ke tiga di Jakarta yaitu di kawasan Bintaro Jaya sektor VII tanggal 11 Juli 2002, Jakarta Selatan, kemudian menyusul di Cibubur, Bandung, Pondok Gede, Kelapa Gading, Fatmawati, kafe Semanggi, Pluit, Rawamangun. Bogor, Kedoya, Casablanca, dan Cikarang.
Ditargetkan tahun 2005 ini RM Wong Solo akan membuka 25 outlet di wilayah Jabotabek, RM Wong Solo menggunakan strategi “Kepung Jakarta “ artinya Wong Solo memasuki Jakarta dimulai dari daerah pinggiran Jakarta. Dengan strategi ini diharapkan Wong Solo akan “ menguasai ” Jakarta dari pinggiran. Target itu memang tidak terlalu berlebihan mengingat potensi jakarta yang sangat besar. Hal ini juga didukung oleh keberadaan Wong Solo yang telah memiliki jaringan yang luas dari Medan sampai Bali, adanya standarisasi bumbu dan rasa, serta sistem operasional yang sudah dibakukan.
Sedangkan untuk luar Jawa dan Sumatera RM Wong Solo mengembangkan outletnya di Batam, Pontianak Balikpapan, Makasar.
RM Wong Solo juga terus bertekad mengembangkan gerainya baik di Luar negeri (Malaysia dan Singapura). Negara-negara tersebut dipilih karena alasan serumpun artinya selera makannya tidak jauh berbeda dengan bangsa kita. Khusus untuk Malaysia, RM Wong Solo sudah begitu dikenal, terutama yang ada di Medan dan Pekanbaru. Sudah banyak sekali wisatawan Malaysia yang yang datang di RM Wong Solo, bahkan boleh dibilang seminggu sekali wisatawan Malaysia datang. Bahkan ada cerita, “ketika rombongan Malaysia datang ke Surabaya, oleh Tour Guide-nya diajak makan ke suatu restoran. Mereka menolak dan minta makan di RM Wong Solo. Tour Guide-nya bingung apakah di Surabaya ada RM Wong Solo ? (waktu itu RM Wong Solo Surabaya baru saja dibuka). Akhirnya dicarilah RM Wong Solo dan ketemu.” Ketenaran RM Wong Solo di masyarakat Malaysia tidak bisa dipungkiri salah satunya adalah peran media elektronik terutama TV yaitu TV3 dan TV1. RM Wong Solo pernah dimuat di acara niaga tahun 1998 di TV 3 dengan durai ± 15 menit selama dua kali. Dan di tahun 2001 ini juga diliput oleh TV1 Malaysia dan disiarkan pada acara Salam Nusantara selama lebih kurang 15 menit juga. Banyak pengusaha dari negeri jiran itu untuk membeli Wong Solo.
Di samping mengembangkan outlet stand alone ( berdiri sendiri), ke depan Wong Solo juga mengembangkan usahanya di mallmall dan super market. Hal ini penting terhadap perkembangan ke depan mengingat orang cenderung untuk melakukan hal-hal yang bersifat efisien mengingat terbatasanya waktu, tenaga, dan biaya. Trend ke depan orang cenderung melakukan one stop shoping, dan mall menjadi pilihan utama.

Wong Solo sukses Dengan Nuansa Islam

Terkadang bisa muncul perasaan ketakutan pada seseorang saat melangkah, jika langkah yang diambilnya dipandang berbeda dengan cara-cara konvensional di tengah masyarakat. Hal itulah yang pertama kali dirasakan oleh pemilik Wong Solo saat pertama kali mengambil keputusan untuk mengelola rumah makan Wong Solo dengan nuansa Islam.

Wong Solo berusaha menepis anggapan masyarakat kalau kita mengidentifikasi dengan sesuatu yang dianggap cenderung eksklusif. Seperti rumah makan dengan label nuansa Islam, asumsi masyarakat dengan menganggap bahwa rumah makan ini hanya untuk orang Islam. Tetapi Wong Solo mengembangkan cara beragama yang inklusif memberi pelayanan kepada konsumen dari semua segmen masyarakat lintas suku, agama, ras dan golongan, sehingga dalam kenyataaanya di berbabagai outlet pengunjung yang terbanyak adalah etnis Tionghoa.

Pada setiap outlet diusahakan agar suasana islami nampak terasa dengan jelas. Ini bisa dilihat pada kenyataan misalnya :
J Semua karyawati memakai jilbab.
J Kuliah agama tujuh menit (Kultum) dilakukan untuk karyawan dan karyawati sebelum memulai pekerjaannya, dengan menegaskan nilai-nilai yang terkandung dalam hadits-hadits pendek;
J Pengajian dengan metode diskusi bagi para staf/pimpinan yang dilaksanakan secara regular.
J Setiap menejer harus lancar membaca Al-qur’an dan mampu menjadi khatib Jum’at.
J Wong Solo juga membersihkan hasil usahanya dengan mengeluarkan zakat 10 % melalui amil zakat Wong Solo.

Oleh karenanya landasan filosifi proses perjalan usaha Wong Solo adalah Al-Qur’anul Karím, khususnya surat As-Sháf : 10-11: ” Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih ( yaitu) : Kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui.”
Untuk meningkatkan pengetahuan dan pendalaman agama bagi para staf, dan untuk menjaga agar proses perjalanan usaha Wong Solo dapat menetapi nilai-nilai ajaran Islam, ditetapkan seorang manajer spiritual Islam yaitu Prof.Dr. Syahrin Harahap, MA Guru Besar IAIN Sumatera Utara.

Manajemen SDM

Manajemen pengelola Sumber Daya Manusia di Ayam Bakar Wong Solo tidak terlepas dari proses recruitmen karyawannya. Sistem recruitment yang diterapkan di Ayam Bakar Wong Solo selama ini dilakukan dengan melalui dua cara yakni :
Sumber Intern (dari Orang dalam perusahaan sendiri). Dari dalam perusahaan melalui realokasi SDM yang ada baik berupa tour of duty (alih tugas) atau tour of area (alih tempat kerja). Sasarannya agar perusahaan dapat menempatkan orang yang tepat pada tempat yang tepat (the right man on the right place). Kedua, sumber ekstern (dari luar perusahaan) yaitu dengan cara perekrutan biasa, dengan melalui beberapa proses yang telah ditentukan.

a. Rekrutmen
Dalam perekrutan karyawan/karyawati selain menekankan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan akademik, akhlak juga menjadi pertimbangan utama. Wong Solo yakin bahwa pekerjaan yang baik apabila dikerjakan oleh karyawan yang baik akan memberikan hasil yang baik pula.

b. Training
Pelatihan/training Ayam Bakar Wong Solo bertujuan agar karyawan mampu melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya. Yang dimaksud dengan training pra tugas yang ada di Wong Solo adalah 1) Pelatihan yang dilaksanakan bagi karyawan yang sudah diangkat menjadi karyawan dan 2) Pelatihan yang dilaksanakan bagi para calon karyawan yang telah lulus dalam seleksi perekrutan sebelum diangkat menjadi karyawan.
Ada 3 tingkatan pelatihan pra tugas yang ada di rumah makan Wong Solo, yaitu Pertama, pelatihan tingkat pertama, pelatihan ini ditujukan bagi karyawan yang menangani pekerjaan yang bersifat praktis. Kedua, pelatihan tingkat kedua, pelatihan ini ditujukan bagi mereka yang dipersiapkan untuk menduduki jabatan staff (kabag) yang bersifat teknis. Yang ketiga, pelatihan tingkat tiga, yaitu pelatihan yang ditujukan untuk mempersiapkan karyawan yang akan menduduki jabatan sebagai pimpinan tingkat menengah untuk calon manager, bersifat human skill. Aspek yang diberikan dalam pelatihan dasar antara lain : Pengetahuan, pembekalan yang cenderung berhubungan dengan sikap/pembentukan perilaku.

FRANCHISE

Manajemen Wong Solo :

1. Manajemen Wong Solo menyediakan tempat
2. Menentukan lokasi sesuai dengan karakteristik Wong Solo
3. Membangun rumah makan sesuai dengan standar yang ada
4. Mengisi peralatan yang digunakan, mempergunakan perlengkapan dapur, mebeler lampu merek, desain & billboard, spanduk-spanduk serta dekorasi interior
Memberikan standar-standar berupa :
– Menu Wong Solo serta cara pembuatannya
– Manajemen pengendalian persediaan, administrasi, keuangan dan pemasaran
– Manajemen pelayanan
– Manajemen SDM
5. Dukungan manajemen pengelolaan rumah makan yang berkesinambungan
6. Dukungan promosi tingkat lokal maupun internasional

Paket Franchise :

Wong Solo menawarkan paket Franchise selama 10 tahun (hak waralaba) dengan paket-paket sebagai berikut
1. Paket A 1.000.000.000 dengan kapasitas 200 seats
2. Paket B 800.000.000 dengan kapasitas 150 seats
3. Paket C 600.000.000 dengan kapasitas 125 seats
4. Paket D 400.000.000 dengan kapasitas lebih kurang 80 seats Paket E 50.000.000 (kaki lima)

Dana tersebut termasuk franchise fee 10 tahun, pembangunan rumah makan, pembelian peralatan, preparasi dan pra operasi (tidak termasuk sewa tanah) Rumah makan Wong Solo mengenakan royalti fee 6% dari penjualan setiap bulan.
Keuntungan-keuntungan Waralaba Wong Solo :
– Jaringan yang luas tersebar di kota-kota besar di seluruh Indonesia
– Tingkat pengembalian investasi yang sangat tinggi
– Manajemen Islamic (Insya Allah sukses dunia dan akhirat)

Budaya Kerja

Budaya kerja muncul dari karakteristik karyawan/karyawati Wong Solo. Ada enam kharakteristik yang membentuk budaya kerja Karyawan dan Karyawati Wong Solo. Keenam hal tersebut adalah : Pertama, Selalu proaktif, kreatif, dan berinisiatif sehingga terasa kehadirannya ditengah-tengah rekan kerjanya. Kedua, Memulai usaha dengan akhir dalam pikiran bahwa segala sesuatu yang dikerjakan adalah Lillahita’ala dengan tujuan mencari ridho Allah. Ketiga, Selalu mengutamakan yang paling utama. Keempat, Selalu berfikir menang-menang/positif thinking. Kelima, Selalu mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan diri sendiri, meskipun kepentingan diri sendiri itu penting, namun ia dipenuhi dengan melakukan kerjasama. Keenam, Selalu meningkatkan kualitas diri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Pengembangan Usaha Intern

Kebesaran nama RM Wong Solo, tidak membuat kami untuk berpuas diri, akan tetapi justru memacu kami untuk terus mengembangkan sistem yang sudah ada, manajemen, keuangan, Informasi dan sistem-sistem yang lain. Kami terus melakukan uji coba – uji coba untuk mendapatkan format yang standar dengan kualitas yang handal sehingga kepuasan pelanggan dapat terpenuhi dengan baik.
Tekad kami untuk menjadi pemimpin pasar khusunya di bisnis makanan (restoran tradisional) sangatlah kuat. Dan semampu mungkin untuk membawa makanan tradisional Indonesia untuk go internasional. Kami kadang-kadang bersedih mengapa negeri yang kaya akan budaya ini ( termasuk makanan) dibanjiri oleh waralaba asing yang jumlahnya sudah sulit dihitung dengan jari. Memang sekarang adalah era globalisasi di mana setiap produk dari manapun asalnya, kalau sudah diterima oleh pasar global, maka tidak akan terbendung oleh siapapun dan dimanapun.
Dalam bidang teknologi informasi di tahun 2001 ini kami mulai merintis untuk membuat homepage dengan nama http://www.wongsolo.com dan http://www.wongsolo.co.id (sudah diregristrasi). Web Site yang kami bikin tersebut bukan latah atau asal ikut-ikutan saja, akan tetapi untuk mulai mengenalkan brand wong solo di pasar global. Di samping itu juga dipakai untuk komunikasi antar cabang yang ada. Dengan teknologi internet ini diharapkan akan ada penghematan yang cukup signifikan khususnya biasa komunikasi (telpon maupun fax), apalagi ke depan biaya telpon akan mengalami kenaikan yang cukup besar.

Kriteria Kesuksesan RM Wong Solo

Kriteria kesuksesan bagi RM Wong Solo bukanlah terbatas pada pencapaian materi semata, . tetapi beruntung dan mendapat petunjuk dari Tuhan karena ketaqwaannya. Dengan kriteria kesuksesan seperti itu maka keberhasilan Wong Solo dalam usahanya adalah tercapainya tujuan, yaitu usaha yang maju dan islami dalam rangka jihad di jalan Allah , serta terhindarnya insan Wong Solo dari azab yang pedih, serta bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.

Kriteria kesuksesan seperti diyakini RM Wong Solo tersebut relevan dengan kriteria muknin yang sukses sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al Mukminun ayat 1-9.
” Sungguh bahagia orang-orang mukmin yaitu orang-orang yang khusuk dalam sholat mereka, dan orang yang berpaling dari pekerjaan sia-sia, dan orang yang menunaikan zakat, dan orang – orang yang menjaga diri (kemaluannya) kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela. Barang siapa yang mencari dibalik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang memelihara amanah-amanah dan janji-janjinya, dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, yakni yang akan mewarisi surga firdaus mereka kekal didalamnya.

BEBERAPA PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN MENGENAI PERMOHONAN UNTUK MENJADI FRANCHISE AYAM BAKAR WONG SOLO

F    : Siapa saja yang dapat bergabung ?
WS: Secara umum yang dapat bergabung adalah :
1. Warga Indonesia baik muslim maupun non muslim, bila non muslim harus menunjuk   pemimpin operasional dengan syarat :
– Laki-laki. (QS: An Nisa` : 34 ) “Laki-laki merupakan tulang punggung ( pemimpin ) bagi wanita, sebab Allah melebihkan  sebagian mereka dari sebagian yg lain dan karena mereka memberi belanja dari hartanya”
– Beragama Islam.
– Usia 25 sampai 40 tahun.
– Pendidikan minimal D3. (tidak mutlak)
2. Perorangan atau Badan Hukum.
3. Mempunyai modal yang cukup untuk berusaha.
4. Lulus Seleksi/mendapat persetujuan Wong Solo

F : Persyaratan apa saja yang diminta oleh Wong Solo dalam mencari potensial Franchisee ?
WS: Persyaratan berikut ini, merupakan hal-hal yang penting agar dipertimbangkan sebagai franchise Wong Solo :
a. Semangat berwiraswasta dan keinginan kuat untuk berhasil
b. Latar belakang usaha yang kuat denganb penekanan pada ketrampilan dan pengelolaan keuangan
c. Keinginan kuat untuk memberikan waktu dan tenaga sepenuhnya dalam operasi sehari-hari dari rumah makan
d. Keinginan kuat dalam suatu program pelatihan sekurang-kurangnya 3 bulan penuh serta sanggup untuk mengembangkan islam
e. Memenuhi persyaratan keuangan
f. Memiliki integritas yang tinggi
g. Mempunyai kemauan dan keberanian
h. Bersedia mengikuti jadwal training yang ditentukan
i. Bersedia bekerja full time dan bekerja keras
j. Diutamakan bertempat tinggal diwilayah rumah makan berada
k. Memiliki sikap yang baik dalam melayani dan mudah bergaul
l. Berani menanggung resiko usaha
F : Berapa besar dana yang dibutuhkan untuk memiliki sebuah waralaba ?
WS : Biaya untuk memiliki sebuah franchise Wong Solo adalah Tipe A Plus Rp. 1.000.000.000,- , Tipe A Rp. 800.000.000,- , Tipe B Rp 625.000.000,- Tipe C Rp 525.000.000,-, dan tipe D Rp 300.000.000,- Dana tersebut digunakan untuk membangun restoran, membeli peralatan, persiapan, praoperasi, termasuk franchise fee pertama untuk 5 tahun dari hak waralaba selama 10 tahun, tetapi tidak termasuk sewa tanah. Apabila anda sudah mempunyai tanah beserta bangunan, maka lokasi tersebut akan ditinjau terlebih dahulu. Apabila lokasinya cocok maka tentunya akan diperhitungkan berdasarkan sewa 5 tahun.

F : Apakah Wong Solo akan membiayai waralaba tersebut ?
WS: Tidak. Wong Solo tidak memberikan dana apapun. Seluruh kebutuhan pembiayaan harus dipenuhi oleh calon waralaba itu sendiri.
F : Apakah Wong Solo dapat memberikan rekomendasi untuk mengusahakan pembiayaan dari bank atau lembaga peminjam lainnya ?
WS : Bisa, Wong Solo dapat memberikan rekomendasi kepada perbankan atau lembaga keuangan lainnya
F : Apakah hak waralaba tersebut dapat diberikan untuk suatu area, kota atau daerah tertentu ?
WS : Tidak, hak franchise Wong Solo hanya diberikan untuk satu rumah makan tertentu saja.
F : Apakah bila perjanjian waralaba sudah didapat kami boleh melakukan bisnis lain diluar Wong Solo ?
WS : Boleh, tapi harus memberikan kuasa dan atau harus menunjuk salah satu penanggung jawab yang harus melepaskan dirinya dari kepentingan usaha lainnya dan memberikan waktu serta tenaga sepenuhnya kepada pengoperasian rumah makan sehari-hari.
F : Seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh ?
WS : Keuntungan yang akan diperoleh sangat bervariasi, tergantung dari beberapa faktor seperti penjualan, biaya operasional rumah makan, serta kemampuan franchisee itu sendiri dalam mengelola dsan mengontrol usahanya. Keuntungan lainnya adalah kesempatan untuk belajar wirausaha bidang kerumah makanan, disamping memiliki usaha besar tanpa merintis dari awal.
F : Dapatkah saya memperoleh gambaran terperinci mengenai keuntungan dan kerugian dari pengoperasian suatu rumah makan Wong Solo ?
WS : Resiko-resiko kerugian dimungkinkan sangat kecil, karena anda atau yang ditunjuk bergabung dengan usaha bisnis yang mempunyai pengalaman dibidang kerumahmakanan. Namun begitu kami akan memberi asumsi proyeksi laba rugi outlet yang sudah berjalan berdasarkan type.
F : Berapa lama proses training yang harus dijalankan ?
WS: Kurang lebih 3 bulan atau selama rumah makan sedang dalam pembangunan.
F : Dapatkah training tersebut dijalankan secara part time ?
WS: Tidak bisa.
F : Keuntungan apa saja yang akan diperoleh bila menjadi penerima waralaba Wong Solo ?
WS :
Keuntungan yang akan diperoleh antara lain adalah :
– Penerima waralaba Wong Solo dapat menggunakan nama Wong Solo.
– Selain itu setiap penerima waralaba Wong Solo akan didukung setiap saat secara terus menerus oleh konsultan bisnis Wong Solo ( dan bila diperlukan juga staff kantor pusat ) yang akan selalu siap untuk memberikan bantuan dan saran sertya melakukan kunjungan ke rumah makan secara berkala.
– Kesempatan untuk memiliki usaha sendiri/ memperoleh bimbingan agar berhasil dalam berusaha.
– Bekerja secara beresama-sama dalam tim.
– kesempatan untuk menjadi bagian dalam kesuksesan Wong Solo .
– Kepuasan pribadi dan pengembangan diri serta pengetahuan dalam berusaha.
– Memiliki usaha besar tanpa merintis dari awal.
– Menjalankan bisnis di Wong Solo merupakan jihad .
F : Kelengkapan apa saja yang harus saya sertakan didalam aplikasi saya ?
WS : Kelengkapan yang harus disertakan oleh pemilik atau yang ditunjuk adalah :
a. Pemilik individu atau yang ditunjuk sebagai pemimpin operasional :
– Daftar riwayat hidup/ CV
– Fotocopy KTP
– Fotocopy ijasah/ sertifikat pendidikan.
– 2 pas foto terakhir ukuran 4 x6.
b. untuk badan hukum :
– Akte Pendirian.
– Profil Perusahaan.

Outlet wong solo

Ayam Bakar Wong Solo telah membuka cabang di beberapa kota besar di Indonesia :

1 R.M. Wong Solo Polonia, Medan
Jl SMA 2 Padang Golf Polonia Telp. 061-4565496
2 R.M. Wong Solo cabang Gajah Mada, Medan,
Jl Gajah Mada No. 22 Telp. 061-4146820
3 R.M. Wong Solo cab.Banda Aceh
Tutup Sementara
4 R.M. Wong Solo cab.Krakatau Medan
Jl G. Krakatau No 22 A telp. 061-6364523
5 R.M. Wong Solo cab. Padang
Jl. A. Yani No. 41 Telp. 0751-33706
6 R.M. Wong Solo cab. Solo
Jl. Slamet Riyadi No. 299 Telp. 0271-713931
7 R.M. Wong Solo cab. Bali
Jl. Merdeka No. 18 Telp. 0361-231191
8 R.M. Wong Solo cab. Pekanbaru
Jl. Ahmad Yani No. 112 Telp. 0761-22528
9 R.M. Wong Solo cab. Surabaya
Jl. Mayjend Sungkowo No. 158 Telp. 031-5634350
10 RM. Wong Solo cab. Semarang
Jl. Gajah Mada No.146 Telp.024-3560002
11 RM Wong Solo cab. Malang
Jl. Tengger No. 2 Telp. 0341-325326
12 RM Wong Solo cab.Magelang
Jl. Kawedanan No. 15 Muntilan Telp. 0293-586369
13 RM Wong Solo cab. Yogyakarta
Jl. Monjali No. 103 C telp. 0274-625412
14 RM Wong Solo cab. Kebon Jeruk, Jakarta
Jl. Meruya Hilir No. 36 Telp. 021-9235035
15 RM Wong Solo cab. Kalimalang
Jl. Raya Kalimalang Blok A2 No. 8/9 Pondok Kelapa Jakarta Timur Telp. 021-86902830
16 RM Wong Solo cab. Bintaro
Kompleks Bintaro Jaya Sektor VII (depan Bintaro Trade Centre) Telp. 021-9166771
17 RM Wong Solo Cab. Cibubur
Jl. Cibubur – Cileungsi Km 1, Cibubur Telp. (021) 8452368
18 RM Wong Solo cab. Bandung
Jl. Ir. H. Juanda No. 167 Bandung, Jawa Barat . telp. (022) 2351959
19 RM. Wong Solo cab. R.S. Fatmawati
R.S. Fatmawati No. 38 Cipete, Jakarta Selatan. telp. (021) 7512336
20 RM. Wong Solo Pondok Gede
Raya Pondok Gede No. 5 Pinang Ranti, Jakarta Timur Telp. (021) 87780517
21 RM. Wong Solo cab. Taman Semanggi
Kawasan Niaga Sudirman Kafe Taman Semanggu, Jakarta Selatan. telp (021) 52897586
22 RM. Wong Solo cab. Magelang
Jl. Kawedanan No. 15 Telp. (0293) 586369
23 RM. Wong Solo cab. Bogor
Jl. Pajajaran No. 57 Bogor
24 RM. Wong Solo cab. Kedoya
Jl. raya Panjang Komplek Sun Rise Garden Blok W No. 8 Kedoya
25 RM. Wong Solo cab. Pluit Jakarta Utara
Jl. Pluit Putra Raya No. 16 Jakarta Utara
26 RM. Wong Solo cab. Rawa Mangun
Jl. Pemuda No. 18 Rawa Mangun
27 RM. Wong Solo cab. Tebet
Jl.Lapangan Roos No. 29 tebet Casablanca
28 RM. Wong Solo cab. Ungaran
Jl. Gatot Subroto No. 586 Telp (024) 6921851
29 RM. Wong Solo Depok
Jl. Margonda Raya 322-7 Telp. (021) 7863303
30 RM. Wong Solo cabang Pacenongan
Jl. Samanhudi no. 57 Telp. (021) 3800448

Copyright (c) 2001-2005 Wongsolo.com. All Rrights Reserved

Read Full Post »